Senin, 17 November 2014

AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER



Audit Sistem Informasi


Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi akuntansi yang membutuhkan improvement. Proses auditing telah menjadi sangat rapi di Amerika Serikat, khususnya pada bidang profesional accounting association. Akan tetapi, baik profesi audit internal maupun eksternal harus secara terus menerus bekerja keras untuk meningkatkan dan memperluas teknik, karena profesi tersebut akan menjadi tidak mampu untuk mengatasi perkembangan dalam teknologi informasi dan adanya tuntutan yang semakin meningkat oleh para pemakai informasi akuntansi.

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

Pengendalian SIA
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
  • Sistem pemrosesan transaksi : mendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/ pelaporan keuangan : menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  • Sistem pelaporan manajemen : yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

TUGAS SOFTSKILL SIA (E-BISNIS)

(E-Bisnis) Pengertian E-Busines E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau “E-business”) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner. Model e-Business Adapun model – model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu :
  1. Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir.
  2. Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian.
  3. Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan.
  4. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi.
  5. Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen.
  6. Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli.
  7. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet
  8. Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan.
Jenis E-Business Karakteristik
  • B2C (Business to Customer) · Antar organisasi dan perorangan · Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil · Transaksi satu waktu (tidak sering terjadi) · Secara relatif sederhana
  • B2B (Business to Business),
  • B2G (Business to Government), serta
  • B2E (Business to Education)
  • Antar – Organisasi
  • Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
  • Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
  • Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
  • Lebih kompleks
4 (Empat) Faktor-Faktor keberhasilan E-Business
  1. E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan.
  2. Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk.
  3. Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama.
  4. Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.
  5. Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat- menyurat atau pengiriman faks.
  6. Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-kerja-internet.html
http://okagn.wordpress.com/2009/12/16/catatan-kuliah-ksi-lanjut-1-peranan-internet-dalam-e-business/
http://www.waena.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id
http://indo-comunity.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-bahasa-pemrograman-dalam.html
http://www.g-excess.com/id/pengertian-domain-name-adalah.html
http://arisoesman88.blogspot.com/2013/03/e-business-electronic-business.html
Tugas Softskill SIA (E-Bisnis) Pengertian E-Busines E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner. Model e-Business Adapun model – model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu : 1. Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir. 2. Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. 3. Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. 4. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. 5. Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. 6. Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli. 7. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet 8. Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan. Jenis E-Business Karakteristik Ø B2C (Business to Customer) · Antar organisasi dan perorangan · Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil · Transaksi satu waktu (tidak sering terjadi) · Secara relatif sederhana Ø B2B (Business to Business), Ø B2G (Business to Government), serta Ø B2E (Business to Education) • Antar – Organisasi · Nilai uang yang dilibatkan lebih besar · Hubungan yang kuat dan berkelanjutan · Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan · Lebih kompleks 4 (Empat) Faktor-Faktor keberhasilan E-Business 1. E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan. 2. Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk. 3. Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama. 4. Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya. 5. Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat- menyurat atau pengiriman faks. 6. Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan. DAFTAR PUSTAKA http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-kerja-internet.html http://okagn.wordpress.com/2009/12/16/catatan-kuliah-ksi-lanjut-1-peranan-internet-dalam-e-business/ http://www.waena.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id http://indo-comunity.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-bahasa-pemrograman-dalam.html http://www.g-excess.com/id/pengertian-domain-name-adalah.html http://arisoesman88.blogspot.com/2013/03/e-business-electronic-business.html

Make Money at : http://bit.ly/adflywin
Tugas Softskill SIA (E-Bisnis) Pengertian E-Busines E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner. Model e-Business Adapun model – model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu : 1. Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir. 2. Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. 3. Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. 4. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. 5. Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. 6. Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli. 7. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet 8. Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan. Jenis E-Business Karakteristik Ø B2C (Business to Customer) · Antar organisasi dan perorangan · Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil · Transaksi satu waktu (tidak sering terjadi) · Secara relatif sederhana Ø B2B (Business to Business), Ø B2G (Business to Government), serta Ø B2E (Business to Education) • Antar – Organisasi · Nilai uang yang dilibatkan lebih besar · Hubungan yang kuat dan berkelanjutan · Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan · Lebih kompleks 4 (Empat) Faktor-Faktor keberhasilan E-Business 1. E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan. 2. Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk. 3. Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama. 4. Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya. 5. Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat- menyurat atau pengiriman faks. 6. Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan. DAFTAR PUSTAKA http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-kerja-internet.html http://okagn.wordpress.com/2009/12/16/catatan-kuliah-ksi-lanjut-1-peranan-internet-dalam-e-business/ http://www.waena.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id http://indo-comunity.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-bahasa-pemrograman-dalam.html http://www.g-excess.com/id/pengertian-domain-name-adalah.html http://arisoesman88.blogspot.com/2013/03/e-business-electronic-business.html

Make Money at : http://bit.ly/adflywin
Tugas Softskill SIA (E-Bisnis) Pengertian E-Busines E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner. Model e-Business Adapun model – model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu : 1. Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir. 2. Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. 3. Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. 4. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. 5. Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. 6. Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli. 7. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet 8. Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan. Jenis E-Business Karakteristik Ø B2C (Business to Customer) · Antar organisasi dan perorangan · Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil · Transaksi satu waktu (tidak sering terjadi) · Secara relatif sederhana Ø B2B (Business to Business), Ø B2G (Business to Government), serta Ø B2E (Business to Education) • Antar – Organisasi · Nilai uang yang dilibatkan lebih besar · Hubungan yang kuat dan berkelanjutan · Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan · Lebih kompleks 4 (Empat) Faktor-Faktor keberhasilan E-Business 1. E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan. 2. Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk. 3. Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama. 4. Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya. 5. Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat- menyurat atau pengiriman faks. 6. Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan. DAFTAR PUSTAKA http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-kerja-internet.html http://okagn.wordpress.com/2009/12/16/catatan-kuliah-ksi-lanjut-1-peranan-internet-dalam-e-business/ http://www.waena.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id http://indo-comunity.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-bahasa-pemrograman-dalam.html http://www.g-excess.com/id/pengertian-domain-name-adalah.html http://arisoesman88.blogspot.com/2013/03/e-business-electronic-business.html

Make Money at : http://bit.ly/adflywin

Tugas Softskill SIA (pembuatan model dan desain database)

Pembuatan Model Data Dan Desain Database
Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
Tujuan Perancangan Database :
  • untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya
  • memudahkan pengertian struktur informasi.
  • \mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)
Proses Desain Database
Di dalam proses desain database terdapat enam langkah dasar, yaitu :
  • Analisis Persyaratan : memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun di atasnya, jenis operasi apa yang akan digunakan, dst.
  • Desain Data Base Konseptual : berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap analisis persyaratan inilah dipergunakan untuk mengembangkan deskripsi data menjadi lebih tinggi. Pada langkah ini desainer sering membuat yang anmanya model E-R yang tujuan untuk membuat penyederhanaan gambaran tentang data yang sesuai dengan pemikiran user / pengguna.
  • Desain Data Base Logika : disinilah proses merubah model E-R skema database yang rasional. Dengan tujuan untuk mendapatkan skema konseptual pada data rasional sehingga sering disebut skema logika.
  • Perbaikan Skema : pengecekan sekumpulan relasi dalam skema sebelumnya (skema database rasional), supaya dapat menemukan problem yang ada dan memperbaikinya.
  • Desain Data Base Fisik : pembentukan indeks pada beberapa tabel yang telah dibuatlah pada tahap ini dikerjakan. mengelompokkan tabel atau mendesain ulang yang bersifat substansial terhadap bagian dari skema database.
  • Desain Aplikasi dan Keamanan : Keseluruhan proyek software yang menggunakan DBMS sebaiknya memperhitungkan faktor-faktor aplikasi yang ada diluar database, seperti enkripsi, digital sinature, dll.


    Make Money at : http://bit.ly/adflywin


Make Money at : http://bit.ly/adflywin


Make Money at : http://bit.ly/adflywin












Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram – ERD)
Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema database. Diagram ini disebut sebagai ERD karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan antar entitas tersebut. Dan entitas sendiri merupakan segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi.
ERD tidak hanya akan menunjukkan isi dari suatu database tetapi secara grafis merupakan model suatu organisasi. Jadi, ERD dapat dipergunakan tidak hanya untuk mendesain database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta berguna dalam mengubah secara total proses bisnis.
Elemen-elemen yang harus ada di dalam ERD, sebagai berikut :
  1. Entity (Entitas)
Merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Entitas ini memiliki dua tipe di dalamnya, yaitu :
  • Entitas kuat, merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lain
  • Entitas lemah, merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaan entitas lain pada suatu relasi.
Contoh ERD mengenai Rumah Sakit maka, entitasnya adalah penjaga, perawat dan dokter.
  1. Attribute (Atribut)
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. Terdapat lima jenis atribut yang perlu diketahui, yaitu :
  • Atribut Komposit, ialah suatu atribut yang tidak bias dipecah lagu menjadi atribut yang lebih kecil.
  • Atribut Atomic, ialah suatu atribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dan tidak bias diuraikan lagi.
  • Single Valued Attribute, ialah suatu atribut yang hanya punya satu nilai untuk suatu entitas.
  • Multi Valued Attribute, ialah suatu atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan nilai untuk entitas
  • Atribut Derivatif, ialah atribut yang dihasilkan dari atribut lain yang tidak berasal dari satu entitas.
Contoh jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter maka, atributnya bias berupa No.ID_Dokter, Nama_Dokter, Spesialis_Dokter.
  1. Relationship (Hubungan / Relasi)
Merupakan suatu hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Contoh Jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter dan pasien. Jadi, entitas dokter ini memiliki relasi dengan entitas pasien sebagai “merawat/ memeriksa/ menyembuhkan”, hal ini berarti bahwa dokter memeriksa/ menyembuhkan pasien atau pasien diperiksa/ disembuhkan oleh dokter. Jadi, di dalam relasinya harus ada hubungan yang pasti pada antar entitas yang berelasi.
Hubungan antara entitas menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu :
  1. Derajat Relasi atau Kardinalitas
Merupakan jumlah anggota entitas yang terdapat di dalam relasi yang terjadi. Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu :
  • Derajat Hubungan 1 :1 (One to one)
Setiap entitas pada himpunan entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B.
  • Derajat hubungan 1 : M (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu dari entitas pada himpunan entitas B tapi, entitas B hanya dapat berhubungna dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B.
  • Derajat Hubungan M : N (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan sebaliknya.
Partisipasi Hubungan
Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam relasi terjadinya hubungan.
Model Data REA (Resources, Data, Events)













Model data REA merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA yang digunakan sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus terhadap aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi.
Model data REA akan memberikan struktur dalam dua cara dalam desain database, yaitu
  • Dengan mengindentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA
  • Dengan menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut.
Dalam model data REA ini akan mengkalisifikasikan entitas ke dalam tiga kategori, yaitu
  • Sumber Daya  (Resource)
Merupakan hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Contohnya : Kas, persediaan dan peralatan.
  • Kegiatan atau aktivitas bisnis (Event)
Merupakan berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Contohnya kegiatan penjualan, kegiatan penerimaan kas
  • Pelaku (Agents)
Merupakan orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin di dapatkan untuk tujuan perencanaan ,pengendalian dan evaluasi. Contohnya : pegawai dan pelanggan.
Pola Dasar REA (Basic REA Template) pada Model data REA akan menetapkan pola dasar tentang bagaimana ketiga jenis entitas (sumber daya, kegiatan dan pelaku) yang seharusnya berhubungan satu sama lain. Serta untuk setiap entitas kegiatan akan dihubungkan  ke sebuah entitas sumber daya.

Membangun Diagram REA untuk Satu Siklus Transaksi










Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah, yaitu :
  1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar member untuk menerima, di dalam siklus tersebut. Hal ini berarti bahwa :
  • Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut
  • Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik.
  1. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini berarti bahwa :
  • Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan maka, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi.
  • Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan.
  • Kegiatan penerimaan kas pun dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
  • Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/ pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan.
  1. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Hal ini berarti bahwa :
  • Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran.
  • Jika, perlu mengganti kegiatan pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen maka, pertukaran ekonomi yang dihasilkan berasal dari pemecahan kegiatan tadi.
  1. Tetapkan kardinilitas (cardinalities) pada setiap hubungan. Hal ini berarti bahwa :
  • Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya.
  • Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas.
  • Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum.
  • Kardinalitas maksimum dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship.
  • Kardinalitas maksimum dapat baik 1 atau N.
  • Kardinalitas minimum 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya.
  • Kardinal maksimum N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya
 Sumber :
http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2012/12/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html?showComment=1382990432703#c5741893947383110686
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/tugas-ke-4-model-data-dan-desain-database/
http://daraliberty.wordpress.com/2012/03/04/dml-dan-erd/
http://sulastiko.blogspot.com/2011/11/model-data-dan-desain-data-base.html

Kamis, 12 Juni 2014

RANGKUMAN TENTANG GLOBALISASI

BAB I
PENDAHULUAN DAN PENGERTIAN GLOBALISASI

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses globalisasi itu sendiri.Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab,dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Istilah globalisasi muncul sekitar 20 tahun yang lalu,dan mulai terkenal sekitar 5-10 tahun terakhir.Istilah globalisasi begitu mudah diterima dan dikenal oleh masyarakat dunia.Konsep globalisasi menurut Robertson(1992)
,mengacu pada penyempitan dunia secara intensif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia,yaitu meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang.Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil.Proses perkembangan globalisasi pada pada awalnya ditandai dengan kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi.Contoh sederhana dengan tekhnologi internet,parabola dan TV,orang di belahan bumi manapun dapat mengakses berita berita dari belahan dunia lainnya.Globalisasi juga berpengaruh pada kehidupan sehari-hari para remaja,seperti budaya berpakaian,gaya rambut dan sebagainya.

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, POLITIK, DAN MILITER

Bidang Sosial Budaya

Dampak Positif :


a. Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasional, misalnya lewat organisasi PBH dan Palang Merah Internasional

b. Menjunjung tinggi pelaksanaan HAM

c. Mengadakan pertukaran pelajar antar Negara

d. Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.

e. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagtainya. (http://supergaemgyuihfa.blogspot.com/)

f. Adanya rasa solidaritas sosial yang tiggi antarbangsa di berbagai negara .

g. Terjadinya kontak budaya melalui media massa yang dapat memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain.

h. Terdapat banyak bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu yang dimodifikasi dengan kesenian modern untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern.

i. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran

j. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri

SISTEM PEMILIHAN PEMILU DI INDONESIA ..

Sistem Pemilihan Umum (PEMILU) Di Indonesia

Sistem Pemilihan Umum merupakan metode yang mengatur serta memungkinkan warga negara memilih/mencoblos para wakil rakyat diantara mereka sendiri. Metode berhubungan erat dengan aturan dan prosedur merubah atau mentransformasi suara ke kursi di parlemen. Mereka sendiri maksudnya adalah yang memilih ataupun yang hendak dipilih juga merupakan bagian dari sebuah entitas yang sama.
            Terdapat bagian-bagian atau komponen-komponen yang merupakan sistem itu sendiri dalam melaksanakan pemilihan umum diantaranya:
·         Sistem hak pilih
·         Sistem pembagian daerah pemilihan.
·         Sistem pemilihan
·         Sistem pencalonan.
Bidang ilmu politik mengenal beberapa sistem pemilihan umum yang berbeda-beda dan memiliki cirikhas masing-masing akan tetapi, pada umumnya berpegang pada dua prinsip pokok, yaitu:
a. Sistem Pemilihan Mekanis
Pada sistem ini, rakyat dianggap sebagai suatu massa individu-individu yang sama. Individu-individu inilah sebagai pengendali hak pilih masing-masing dalam mengeluarkan satu suara di tiap pemilihan umum untuk satu lembaga perwakilan.
b. Sistem pemilihan Organis
Pada sistem ini, rakyat dianggap sebagai sekelompok individu yang hidup bersama-sama dalam beraneka ragam persekutuan hidup. Jadi persekuuan-persekutuan inilah  yang diutamakan menjadi pengendali hak pilih.

Pengertian Geopolitik beserta Perbatasan Wilayah Indonesia dan Permasalahannya ..

Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.

Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.

Khusus AnggotaDPR & DPRD 1 dan Jumlah Caleg Perempuannya

Persoalannya, menghadapi Pemilu 2014, bagaimana kita harus menyikapi hal tadi? Sebab, hal itu seharusnya bisa digunakan sebagai starting point dan media bagi perempuan untuk memberdayakan dirinya dalam bidang politik. Ataukah para perempuan perlu memikirkan media dan alternatif lain untuk memberdayakan dirinya dalam bidang politik, selain melalui kuota 30%?

Dalam sejarah perpolitikan di Indonesia dan negara berkembang umumnya, perempuan memang dipandang terlambat terlibat di dunia politik. Stigma-stigma bahwa perempuan senantiasa dalam posisi domestik, dianggap sebagai salah satu hal yang mengakibatkan perempuan terlambat berkiprah di dunia politik. Padahal potensi modal politik kaum perempuan (termasuk di Indonesia) untuk melibatkan diri dalam dunia politik adalah besar.

Menurut Biro Pusat Statistik, jumlah perempuan Indonesia adalah sebanyak 101.628.816 orang (51%) dari jumlah penduduk Indonesia. Ironisnya, jumlah perempuan yang ada pada posisi-posisi strategis untuk pengambilan keputusan amat minim. Pada setiap pemilu, jumlah perempuan yang terpilih berkisar antara 8% hingga 11%. Pendaftaran pencalonan dari masing-masing kekuatan politik bisa mencerminkan lebih dari 11% caleg perempuan, namun kenyataannya yang terpilih tidak lebih dari itu.

JUMLAH CALEG DPR DARI 12 PARTAI

Saya berulang kali mencari angka pasti total caleg di semua tingkatan pemilu untuk 532 lembaga legislatif se-Indonesia (terdiri atas 1 lembaga DPR, 1 DPD, 34 DPRD Provinsi, dan 497 DPRD Kab/Kota). Tapi tidak ada satu pun yang mempunyai data lengkap.

Yang paling banyak dimuat media adalah data untuk jumlah caleg DPR dan DPD. Harap maklum, semua media nasional berkumpul di ibukota, kecuali Jawa Pos, sehingga tidak ada yang memiliki basis data di daerah. Untuk lembaga legislatif tingkat nasional, terdata ada 6.608 caleg yang bertarung di DPR RI dan 945 caleg DPD RI.

Lativa, salah seorang pengelola jariungu.com, juga mengaku kesulitan mengumpulkan data semua caleg untuk dimuat di websitenya. “Harus satu per satu dikumpulkan mas ke masing-masing KPU daerah,” akunya saat menjelaskan bagaimana timnya menyusun data caleg sebagai bagian dari edukasi pemilih jelang Pemilu 2014.

JUMLAH KURSI YANG DIPEREBUTKAN DI DPR

Proses demokrasi di Indonesia selalu berlangsung semarak terutama saat Pemilihan Umum. Salahsatu buktinya terlihat dari banyaknya jumlah caleg dan kursi yang diperebutkan dalam Pemilu 2014.
Ada tiga tingkatan pemilu legislatif yaitu DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Secara rinci, jumlah daerah pemilih di tingkat pusat DPR RI ada sebanyak 77 dapil dengan 560 kursi. DPD terdiri dari 33 dapil dengan jumlah kursi yang diperebutkan 132 kursi. DPRD provinsi ada 259 dapil dengan 2.112 kursi. Lalu terbanyak adalah DPRD Kabupaten Kota 2.102 dapil dengan 16.895 kursi.
“Maka yang diperebutkan (secara nasional) adalah 19.699 unit kursi di 2.471 daerah pemilihan,”
Sumber :

ALAMAT DPP PARPOL , DPD 1 s/d 12 PARTAI

1. DPC PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (Partai NasDem) Bulakerejo Rt 3 Rw 7 Sukoharjo
2. DPC PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB ) Jl. Jendral Sudirman No. 417B
3. DPD PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) Jl. Jendral Sudirman No. 421
4. DPC PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) Jl.Tentara pelajar, Jombor, Bendosari
5. DPD PARTAI GOLKAR Jl.Mayor Sunaryo No. 22 Sukoharjo
6. DPC PARTAI GERINDRA Jl.Gatot Subroto Nomor 8 Madyorejo Rt 01/VII Jetis
7. DPD PARTAI DEMOKRAT Jl. Pemuda No. 70 Sukoharjo
8. DPD PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) Jl. Jend. Sudirman No. 298
9. DPC PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) Dompilan Rt 01 Rw 09,Sidorejo Jl.Jend Sudirman 419
10. DPC PARTAI HANURA Jl. Tentara Pelajar No. 2 JomborIndah, Bendosari
11. DPC PARTAI BULAN BINTANG (PBB) Jl. Gatot Subroto No. 15
12. DPK PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA (PKPI) Jl. Raya Solo-Sukoharjo Km       7.8 Telukan, Grogol


Sumber :
http://okawaokawa16.blogspot.sg/
http://www.wikipedia.org/

Minggu, 26 Januari 2014

Sistem Informasi Manajemen IV

1. Sebutkan dan jelaskan properti sistem yang memberikan keamanan untuk sebuah sistem !
Jawab :


Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan.
Sebuah system harus mempunyai tiga property (sifat), yaitu :


· Integritas, system akan mempunyai integritas bila ia berjalan menurut spesifikasinya. Perancang system berusaha untuk mengembangkan system yang mempunyai integritas fungsional, yaitu kemampuan untuk melanjutkan operasi, apabila salah satu atau lebih dari komponennya tidak berjalan.

· Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan). Bila system memiliki audibilitas maka mudah bagi seseorang untuk memeriksa, memverifikasi atau menunjukkan penampilannya.

· Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan atau penghambatan pengaruh terhadap system. Teknik yang efektif untuk mendapatkan daya kontrol system ini adalah dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara terpisah.

Sistem Infosrmasi Manajemen III

1. Sebutkan macam - macam pemrosesan data dan jelaskan !
    jawab :



 Pemrosesan Data
       Pemrosesan data (Inggris: data processing) adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran.